Kanjeng Pangeran Bios Abiyoso Hadiningrat Apresiasi Donasi Ketum LMP untuk Haul Pakubuwono X: Menguatkan Budaya dan Literasi Sejarah Nusantara


Jakarta, – LMPNews. Dalam suasana yang penuh khidmat dan semangat kebangsaan, Kanjeng Pangeran Bios Abiyoso Hadiningrat, trah dari Sri Susuhunan Pakubuwono VI sekaligus Ketua Dewan Pendiri Laskar Merah Putih (LMP), menyampaikan apresiasi mendalam kepada Ketua Umum LMP, H.M. Arsyad Cannu, atas donasi yang diberikan dalam rangka penyelenggaraan Haul Sinuwun Pakubuwono X yang digelar di kawasan Kemang, Jakarta Selatan.Minggu (22/6/2025).

“Atas nama keluarga besar trah Pakubuwono dan Dewan Pendiri LMP, saya menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada H.M. Arsyad Cannu. Ini adalah wujud nyata kecintaan terhadap budaya Nusantara dan bentuk penghormatan terhadap sejarah besar Mataram,” ujar Kanjeng Pangeran Bios Abiyoso Hadiningrat dalam sambutannya.

Haul ini tidak hanya menjadi momen spiritual untuk mengenang sosok besar Pakubuwono X, namun juga sebagai upaya memperkokoh nilai-nilai kebudayaan dan memperluas literasi sejarah kerajaan Mataram kepada generasi muda. H.M. Arsyad Cannu sendiri menyatakan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari misi kebudayaan Laskar Merah Putih.

“Haul ini bukan sekadar ritual tahunan, tapi juga bentuk penguatan identitas bangsa. Kita jaga akar budaya, kita pelihara nilai-nilai luhur yang diwariskan para leluhur,” tegasnya.

Acara ini turut dihadiri sejumlah tokoh penting dari struktur LMP, antara lain Kastaf Mabes Daeng Irfan, Wasekjen Erwin, Waketum Sosial Rani Ve, serta Waketum Komdigi Masdjo Arifin, yang semuanya menunjukkan komitmen bersama dalam melestarikan warisan budaya nasional.

Sekilas Sosok Pakubuwono X

Sampeyan Dalem Ingkang Sinuhun Sri Susuhunan Pakubuwono X adalah salah satu raja besar Kasunanan Surakarta yang memimpin dari tahun 1893 hingga 1939. Lahir di Surakarta pada 29 November 1866, beliau wafat pada usia 72 tahun, tepatnya pada 1 Februari 1939.

Pakubuwono X dikenal luas sebagai raja yang berpandangan maju dan memiliki keberpihakan kuat terhadap gerakan nasional. Ia memberikan ruang bagi organisasi pergerakan seperti Sarekat Islam dan Budi Utomo untuk beraktivitas di wilayah keraton. Bahkan, ia mendukung penuh keterlibatan anggota keluarga keraton dalam perjuangan kemerdekaan, termasuk R.M.A. Wuryaningrat dan Dr. Rajiman Wediodiningrat, tokoh penting dalam proses persiapan kemerdekaan Indonesia.

Peninggalannya yang monumental seperti Tugu Lilin (Tugu Peringatan 25 Tahun Kebangkitan Nasional) menjadi simbol nyata perannya dalam sejarah bangsa.

Dengan terselenggaranya haul ini, diharapkan semangat juang, inklusivitas lintas etnis, dan pemikiran kebangsaan ala Pakubuwono X dapat terus menjadi inspirasi dalam membangun Indonesia yang berdaulat dalam budaya dan kuat dalam sejarah.(Komdigi Mabes LMP).



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *